Senkom dan BPBD Karawang Melatih Santri Ponpes Sumber Barokah Tanggap Bencana

Senkom dan BPBD Karawang Melatih Santri Ponpes Sumber Barokah

Karawang – Kesiapsiagaan bencana kini jadi perhatian serius hingga ke lingkungan pesantren.

Selama dua hari, 11–12 Juni 2025, lebih dari 350 santri dan pengurus Pondok Pesantren Sumber Barokah, Kabupaten Karawang, mengikuti pelatihan dan simulasi kebencanaan.

Kegiatan ini digelar oleh Sentra Komunikasi (Senkom) SAR Pusat bekerja sama dengan BPBD Karawang.

Pelatihan bertajuk “Ponpes Tangguh Bencana” ini jadi bagian dari strategi mitigasi berbasis komunitas. Tujuannya, membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya pengetahuan dan respons cepat saat bencana terjadi—terutama di area padat dan bangunan bertingkat seperti pondok pesantren.

Deputi Senkom SAR Pusat, M. Syaiful, S.T., M.T., dalam sambutannya mengatakan, kesiapsiagaan harus mulai ditanamkan sejak muda.

“Santri bukan cuma paham ilmu agama, tapi juga harus siap mental dan teknis saat darurat. Ini bagian dari ikhtiar menjaga keselamatan jiwa,” tegasnya.

Selama pelatihan, para santri dilatih oleh tim instruktur Senkom SAR. Materi mencakup simulasi evakuasi gempa bumi hingga penanganan awal kebakaran di ruang tertutup. Sesi yang paling menarik perhatian adalah praktik memadamkan api, dipandu langsung oleh instruktur senior Sandi Setya Miharja, S.H.

Ponpes Jadi Basis Ketangguhan

Pimpinan Ponpes Sumber Barokah, Ir. H. Mustagfirin, menyambut baik pelatihan ini.

“Santri kami dapat ilmu sekaligus pengalaman langsung. Ini penting banget kalau bencana benar-benar terjadi. Kami harap program ini bisa menjangkau lebih banyak pesantren,” ujarnya.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Karawang, Nunung Koswara, S.Sos., menyebut pelatihan ini sangat relevan mengingat banyak pesantren memiliki struktur bangunan bertingkat yang rawan saat gempa.

“Sinergi seperti ini penting untuk membangun budaya tanggap bencana, bukan cuma soal keterampilan, tapi juga soal mindset,” katanya.

Basarnas Karawang pun memberi apresiasi. Kepala Unit SAR, Sigit Haryanto, menyebut Ponpes Sumber Barokah sebagai pesantren pertama di Karawang yang serius menggelar simulasi gempa.

Edukasi Mitigasi untuk Semua

Turut hadir Joko Utomo, Pengurus Biro PBSAR Senkom Provinsi Jawa Barat sekaligus Sekretaris Senkom Karawang. Ia menekankan bahwa pesantren punya potensi besar jadi agen perubahan, termasuk dalam isu kebencanaan.

“Pelatihan ini bagian dari komitmen kami memperluas edukasi mitigasi bencana berbasis komunitas,” tegas Joko.

Kegiatan ditutup dengan simulasi evakuasi terpadu yang melibatkan seluruh santri dan pengajar, menggambarkan skenario nyata saat terjadi gempa bumi. Sejumlah tokoh masyarakat dan tamu undangan turut menyaksikan langsung jalannya simulasi.

Senkom SAR memastikan program “Ponpes Tangguh Bencana” akan terus dikembangkan ke berbagai daerah, bekerja sama dengan BPBD dan lembaga kebencanaan lainnya sebagai bagian dari strategi nasional pengurangan risiko bencana.

Misi Kolektif Selamatkan Nyawa

Sebagai negara rawan bencana, Indonesia butuh pendekatan lintas sektor dalam membangun ketangguhan. Pesantren seperti Ponpes Sumber Barokah membuktikan bahwa edukasi kebencanaan bisa efektif dilakukan di komunitas-komunitas lokal.

BPBD Karawang menilai kolaborasi ini bisa jadi contoh praktik baik dalam pengurangan risiko bencana berbasis lokal.

“Semakin banyak komunitas yang sadar dan siap, maka dampak korban jiwa bisa ditekan seminimal mungkin,” tutur Nunung.

Pesan kuat dari kegiatan ini adalah bahwa kesiapsiagaan bukan semata tugas pemerintah atau relawan, tapi tanggung jawab semua elemen masyarakat. Karena pada akhirnya, “menyelamatkan satu nyawa sama artinya menyelamatkan seluruh umat manusia.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *